Jumat, 04 September 2009

Materi Biologi Kelas 'PENCERNAAN'

PENCERNAAN/DIGESTI

Digestive sistem, terdiri dari saluran alementari dan organ organ asesorius
Saluran Alimentari (pencernaan). Tdd:
• Rongga mulut
• Faring
• Esofagus
• Lambung
• Usus halus : Duodenum, jejunum, illeum
• Usus besar : Caecum, colon tranversum, colon ascenden, colon descenden, colon sigmoid, rectum dan anus.

Organ asesorius.tdd
• Gigi
• Lidah
• Kelenjar saliva : sublingual, submandibular, parotis
• Hati
• Kandung dan saluran empedu
• Pankreas

Berdasarkan fungsinya, sal. cerna tdd:
1. Saluran sederhana, ditempat ini bolus tdk mengalami proses pencernaan. Misalnya esofagus
2. Tempat menyimpan seperti bolus
àpd lambung, bahan fekalàpd kolon
3. Tempat digesti : mulut, lambung dan intestinal (duodenum, jejunum dan illeum)
4. Tempat penyerapan hasil : seluruh intestinal dan setengah proksimal kolon.

Pencernaan yaitu proses pengubahan makanan menjadi unsur-unsur yang siap diserap untuk dipergunakan.

Empat proses penting dlm sal. pencernaan yg mendukung
fungsi optimal sal cerna:
1. Ingesti, masuknya makanan ke dalam saluran pencernaan. makanan yg masuk kimus
àbolus makanan yg sdh mengalami proses di lambung.àdlm mulut makananan yg telah bercampur dgn getah empedu dan pankreas di michelàintestin.
2. Sekresi, pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu proses ingesti. Yaitu oleh enzim
3. Digesti, Penghancuran bolus secara mekanik dan kemis menjadi bantuk yg siap diabsorbsi oleh villi intestin
4. Absorbsi, Penyerapan oleh villi-villi intestinal dan masuk ke dalam sirkulasi

Rongga Mulut
Makanan dalam mulut mengalami penghancuran secara mekanik yg disebut mastikasi (mengunyah) dan
sedikit secara kimiawi. Yg didukung oleh organ : Gigi, lidah dan kelenjar saliva.

Saliva
Cairan bersifat alkali mengandung musin, enzim ptialin (amilase) dan sedikit zat padat

Fungsi saliva
Melicinkan / melumasi bolus Menetralkan/mengencerkan bolus
àMerubah KH menjadi maltosa oleh enzim amilase (ptialin) mudah ditelan



Faktor yg mempengaruhi sekresi saliva
a. f. mekanik : adanya bolus dalam mulut
b. f. psikhis : mencium/memikirkan makanan
c. f. kimiawi : bolus yang asam atau asin

LIDAH
Terdapat papil dgn saraf rasa:
• Rasa pahit
àpangkal lidah
• Rasa manis
àujung lidah
• Rasa asin
àujung samping kiri dan kanan lidah
• Rasa asam
àsamping kiri dan kanan lidah

Fungsi lidah :
• Mengaduk makanan
• Mengecap makanan
• Membantu waktu menelan
• Membentuk suara

B. Esofagus
Esofagus terutama berfungsi menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung
pada bag atas dan bawah esofagus terdapat spingter : Dalam keadaan normal berada dalam kondisi tonik atau berkontriksi kecuali waktu menelan. Pada bagian bawah terdapat sfinkter yg berperan sbg barier terhadap refluk isi lambung ke esofagus. mukosa esofagus bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yg asam. Lapisan submukosa mengandung selsel sekretoris yg menghasilkan mukus, mukus mempermudah jalannya makananan waktu menelan

Menelan / deglutinasi
Merupakan perbuatan fisiologis kompleks dimana makanan atau cairan berjalan dari mulut ke lambung. Terdiri dari 3 fase: menimbulkan gerak reflek Fase oral : bolus didorong ke dinding posterior faring oleh
àmenelan. gerakan volunter lidah. Fase Faringeal : palatum mole dan uvula secara hidung. Pada saat yg sama laring terangkat danàrefleks menutup rongga menutup faring pernafasan serentak dihambat untuk mencegah aspirasi. Fase esofageal : mulai waktu M. crichopharingeus relaksasi dan memungkinkan bolus masuk esofagus. Bolus didorong oleh gerakan peristaltik esofagus ke arah bagian distal dan merelaksasikan sfingter bagian bawah yg memunginkan bolus masuk ke lambung. bolus sampe ke Kec peristaltik 2 – 4 cm/dtkàlambung sektar 5 – 15 dtk

C. Lambung
Kedua ujung lambung dilindungi oleh sfinkter; S. kardia atau s. esofagus bag bawah, mencegah aliran balik ke dalam esofagus S. pilorus, fungsi melindungi lubang antara pars pilorika lambung dan duodenum serta mencegah aliran isi usus ke lambung

Fungsi Lambung
• Fungsi motoris “mekanik”
• Fungsi resevoir. Menyimpan makanan sampai dicerna dan bergerak pada saluran cerna.
• Fungsi mencampur, memecah makanan menjadi oartikel2 kecil dan mencampurnya dgn getah lambung mll kontraksi otot.
• Fungsi pengosongan, diatur oleh pembukaan sfinkter


2. Fungsi sekresi dan pencernaan
Mencerna Protein oleh Pepsin dan HCl dimulai: Pepsin dan HCl merubah protein menjadi pepton/peptida
Amilase, merubah amilum menjadi maltosa Lipase, merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Sintesis dan sekresi gastrin Sekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada illeum Sekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan.

Kelenjar pd lambung :
Kel kardia mengsekresi mukus alkali
Kel fundus memiliki 3 jenis sel :
- sel zimogenik /chief sel
àmengsekresi pepsinogen
- sel parietal
àmengsekresi HCl dan air
- neck sel
àmengsekresi mukuc

c. Kel pilorus , menhasilkan gastrin
Zat-zat lain yg disektresi :
Enzim-enzim dan elektrolit : Na, K, ClF.
Instrinsik oleh kel parietal
Perangsangan sekresi getah lambung :
Rangsang saraf jika melihat, mencium, memikirkan dan mencicipi makanan
Rangsang kimiasi jika terdapat makanan dalam lambung

D. Usus Halus
Fungsi utama usus halus :
ger Pergerakan, yaitu mencapur dan mendorong kimus. Gerakan
àperistaltik segmental usus halus dalam mendorong kimus Digesti, penyempurnaan digesti di usus halus didukung oleh enzim usus halus , enzim pankreas dan empedu Absorbsi, sbg tempat absorbsi maksimal zat-zat gizi.

Fungsi digesti
Kimus dari lambung (bersifat asam) di usus halus dinetralisir oleh getah empedu dan pankreas di duodenum guna mengoptimalkan kerja enzim. Garam empedu berperan mengemulsi lemak menjadi partikel partikel yg lebuh kecil.

Pankreas memiliki 3 enzim :
• Amilase mengubah zat pati menjadi disakarida
• Lipase merubah lemak menjadi gliserida, asam lemak dan gliserol
• Tripsinogen merubah pepton menjadi polipeptida

Usus halus menghasilkan enzim tersendiri :
• Enterokinase, merubah tripsinogen menjadi tripsin
• Amnopeptidase, merubah aminopeptida menjadi dipeptida
• Dipeptidase, merubah dipeptida menjadi asam amino
• Sukrase, merubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
• Maltase, merubah maltosa menjadi 2 glukosa
• Laktase, merubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
• Lamanya kimus dalam usus halus 3 – 10 jam dengan frekwensi peristaltik 4 – 8 x/menit

Fungsi absorbsi
Absorbsi adalah pemindahan hasil akhir pencernaan KH, L. P (gula sederhana, asam lemak dan asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan sel-sel tubuh.

A. Zat zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh darah kapiler masuk ke aliran darah :
- Protein
- HA
- Vit B, C
- Air
- Sebagian mineral




B. Zat gizi yg diabsorbsi melalui pembuluh lakteal masuk ke aliran limfe :
- Lemak
- Vit A, D, E, K
- Sebagian mineral


E. Usus besar / kolon
Fungsi :
Absorbsi air dan mineral
sebagian besar dilakukan pd kolon kanan kolon mengabsobsi sekitar 600 ml /hr. (kapasitas absorbsi 2000 ml/hr)
Sekresi musin bersifat alkali, tidak mengandung enzim, bekerja sebagai pelumas dan melindungi mukosa.
Sebagai resevoir (kolon sigmoid), menampung feces sampai defekasi berlangsung.

Bakteri kolon mensintesa vit K dan beberapa vit B

Peristaltik pd kolon
Pergerakan mencampur
Feces diadu
à bersentuhan dgn permukaan kolon àabsorbsi air.àk dan diputar

Pergerakan pendorong
à Gel peristaltik (mass movement) àmendorong feces kearah anus, paling lama 15 menit selama jam
beberapa kali/hari
àpertama setelah makan pagi
Proses defekasi
F. Hati
Fungsi hati :
Pembentukan dan ekskresi empedu jumlah sekresi cairan empedu sekitar 1 liter per hari. dengan komposisi sbb:
- air (97 %)
- elektrolit : sodium, potasium, Ca, Cl
- garam empedu
- fospolipid (lesitin)
- kolesterol
- pigmen empedu (bilirubin terkonjugasi)

Metabolisme KH, lemak dan protein
- Metabolisme KH : Glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis, menyimpan glikogen, merubah galaktosa, fruktosa menjadi glukosa.
- Metabolisme lemak : Oksidasi asam lemak menjadi energi Pembentukan lipoprotein Pembentukan kolesterol dan fospolipid Pembentukan lemak dari protein dan KH
- Metabolisme protein: Sintesis protein plasma (kecuali gama globulin) : albumin, protrombin, fibrinogen dan faktor pembekuan yg lain.
1. Deaminasi asam amino
2. Pembentukan urea agar bisa dikeluarkan dari dalam tubuh
3. Penyimpanan vitamin, mineral dan Fe
4. Detoksikasi zat endogen (indol, skatol, dll) dan eksogen (misal morfin, fenobarbithal, obat-obatan lain.
5. Metabolisme steroid
6. Fagositosis
7. Metabolisme bilirubin

G. Kantung Empedu
Sekresi empedu oleh hati
à saluran empedu à duktus hepatikus kanan dan kiri à bergabung menjadi duktus sistikus koledokusàbersatu dgn duktus pankreatikus membentuk ampula vater sebelum masuk ke usus halus. Pada bag terminal saluran ini terdapat spinkter oddi.

Sekresi getah empedu oleh hati : 500 – 1000 cc/hari Pengosongan kandung empedu dirangsang oleh masuknya kimus asam ke dalam duodenum dan adanya lemak

Fungsi
- Menyimpan dan memekatkan empedu (10 x lebih pekat)


H. Pankreas
Pankreas dibentuk dari 2 sel dasar yg mempunyai fungsi berbeda:
Sel asini
àkelompok sel eksokrin, menghasilkan getah pankreas: Tripsin, kimotripsin, karboksipetidase, lipase pankreas, amilase pankres. (lihat usus halus) sel endokrin, menghasilkan sekresi endokrinn: insulin dan Pulau langerhansàglukagon.

Fungsi :
membentuk getah Fungsi eksokrin mengekskresi
àpankreas yang berisi enzim dan elektrolit. hormon insulin dan glukagon ( (lihat kuliah endokrin ttg Fungsi endokrinàpankreas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar